Perenungan kita kepada Kebesaran allah dan perenungan kita kepada dunia yang fana dan hancur nantinya
MENGHITUNG HITUNG LUAS SYURGA DAN NERAKA
Dan
 bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Surga yang 
luasnyaÃ? Ã? SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang 
yang bertaqwa. (QS. Ali Imran: 133)
Berlomba-lombalah kamu 
sekalian untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu dan syurga yang luasnya 
SELUAS LANGIT dan BUMI yang disediakan bagi orang-orang yang beriman 
kepada Allah dan rasulNya(QS. Al-Hadiid : 21)
Subhaanallah, Surga
 itu luasnya seluas langit dan bumi? Berapakah luasnya langit dan bumi 
itu? Bisakah ilmu pengetahuan mengukurnya? Surga begitu luasnya, 
sementara penduduk bumi kita yang berisi sekitar lima milyar orang saja 
masih menyisakan demikian luas tempat yang belum dihuni.
Baiklah,
 sekedar untuk berhitung dan yang penting adalah untuk menambah keimanan
 kita akan kebesaran Allah Swt, mari kita mencoba mengukurnya. 
Berdasarkan informasi dari Al-qur"an. Bahwa langit ini dicipta oleh 
Allah Swt sebanyak TUJUH lapis.
Pernyataan ini didukung paling 
tidak oleh delapan buah ayat al-qur"an yaitu Al-Isra" : 44, Al-Mukminuun
 : 17, Al-Mukminuun : 86, Al-Mulk : 3, Al-Baqarah : 29, At-Thalaq : 12, 
Nuh : 15 dan An-Naba" : 12
ââ?¬Å?Langit yang tujuh, bumi dan 
semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun 
melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak 
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
 Pengampun.â� (QS. Al-Isra" : 44)
Langit diciptakan oleh Sang 
Pencipta sebanyak tujuh lapis, sementara untuk langit terdekat saja yang
 masih mampu dipandang teropong manusia yang tercanggih sekalipun sudah 
membuat manusia "takluk" tidak dapat membayangkan. Maka bumi sungguh 
ibarat debu jika dibandingkan dengan luasnya surga. Demikian pula 
keindahan bumi beserta isinya, sungguh amat sangat tidak sepadan jika 
dibandingkan dengan keindahan Surga.
Benarlah kata sebuah hadits 
Qudsi yang menyatakan bahwa, keindahan surga yang diberikan Allah kepada
 para hambaNya, belum pernah didengar telinga, belum pernah dilihat oleh
 mata, belum pernah terlintas di dalam hati.
Sekedar sebagai 
ilustrasi matematis, mari kita bayangkan berapa luasnya jagad raya 
langit pertama itu. Garis tengah untuk langit pertama atau jagad raya 
ini diperkirakan sebesar 30 milyar tahun cahaya. Berarti garis tengah 
jagad raya kita ini sepanjang : 30.000.000.000 X 360 X 24 X 60 X 60 X 
300.000 km = 279.936.000.000.000.000.000.000 km. Ini bukan luasnya 
langit, tetapi baru garis tengahnya saja.
Yang sedang kita hitung
 inipun masih luas langit terdekat saja. Belum lagi langit lapis ke dua,
 ke tiga, ke empat, ke lima, ke enam, dan yang ke tujuh. Yang kesemuanya
 itu jauh lebih besar dibanding langit pertama.
Lalu bisakah kita
 membayangkan luas surga? Bagaimana dengan keindahannya? Subhaanallah. 
Logika ilmu pengetahuan mungkin bakal terhenti, tinggal logika iman yang
 bisa mengukurnya.
Rasulullah pernah bersabda bahwa di surga 
sebuah pohon akan bisa kita lalui dari ujung ranting timur ke ujung 
ranting barat sejauh 100 tahun perjalanan.
Satu lagi, bahwa 
menurut ilmu pengetahuan, ternyata jagad raya ini tidak tetap, tetapi 
terus mengembang bertambah lama bertambah besar dan tentu juga bertambah
 luas. Menurut penelitian Stephen Hawking setiap satu milyar tahun jagad
 raya mengembang sekitar sepuluh sampai dengan lima belas persen.
Surga
 memang luar biasa hebatnya. Luar biasa indahnya. Bahkan kita tidak bisa
 membayangkannya. Tetapi yang lebih menarik adalah ââ?¬Ë?pernyatan 
sikap� para sufi dan para wali Allah, yang mengatakan bahwa 
mereka tidak terpesona dengan surga yang tidak terbayangkan keindahannya
 itu. Sebab mereka lebih terpesona dan lebih cinta kepada Pencipta dan 
Pemilik Surga, yaitu Allah Swt.
Artinya keindahan Allah Swt, 
Kebesaran, dan kehebatannya, sungguh melebihi surga itu sendiri. 
Subhaanallah. Cuma kadang-kadang manusia "terperangkap" dengan keindahan
 hadiahnya dan lupa kepada Dzat Yang Maha Pemberi hadiah.
Berapakah kira-kira luas neraka ?
Suatu
 saat Abu Hurairah ra, mengatakan, ketika kami bersama rasulullah, 
tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti benda yang jatuh 
menggelegar. Nabi yang mulia mengatakan:?Tahukah kamu 
sekalian, suara apa itu? Kami menjawab: hanya Allah dan rasulNya sajalah
 yang lebih mengetahuinya. Nabi menjawab, itu tadi adalah suara dari 
sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam jurang neraka, sejak tujuh puluh 
tahun yang lalu, baru sampai ke dasarnya ini tadiâ?¬ (HR. Muslim)
Benda
 yang jatuh, secara ilmu fisika bisa dihitung jaraknya. Berdasarkan 
gravitasi yang berlaku. Jika gravitasi bumi kita ini adalah 9,8 m / 
detik, maka dengan mudah kita bisa menghitung jarak tempuh batu yang 
jatuh mengikuti rums 1/2 gt2. Jika jatuhnya ke bumi kita sbb:
Jarak 
tempuh batu selama 70 tahun adalah, 0,5 x [70X360X24X60X60] x 
[70X360X24X60X60] x 9,8 m = 23.228.686.172.160.000 m = 
23.228.686.172.160 km,
Bandingkan garis tengah bumi kita hanya: 
12.756 km. Ini berarti, bahwa neraka memiliki kedalaman: 
23.228.686.172.160 km /12.756 km = 1.821.000.797.441,2 X diameter bumi 
ini jika dipakai gravitasi "bumi kita".
Artinya bahwa, jika 
jurang neraka itu diukur berdasarkan gravitasi bumi kita, maka neraka 
memiliki kedalaman = 1.821.000.797.441,2 kali garis tengahnya bumi. Atau
 jika kita menggali sebuah sumur, maka sumur itu akan mencapai kedalaman
 seperti yang kita hitung di atas. Apabila sumur itu menembus bumi 
berulang kali, sampai sebanyak 1.821.000.797.441,2 kali.
Dari 
sini saja kita sudah sulit membayangkan betapa dalamnya jurang neraka 
seperti yang diinformasikan oleh rasulullah saw tadi. Jadi jurang neraka
 itu sedalam: 1.821.000.797.441,2 kali "tebal"nya bumi. Ah, betapa 
menggiriskan! Yang baru kita illustrasikan tadi kedalaman vertikal 
neraka, bagaimana pula lebar horizontalnya. Semestinya lebar horizontal 
lebih luas dari vertikalnya, ibarat bumi yang memiliki permukaan lebih 
luas dibanding ketinggian atmosfir bumi.
Tetapi kedalaman itu, 
"belum seberapa, sebab nanti di yaumil akhir, bumi kita ini akan diganti
 oleh bumi yang lain. Sehingga gravitasi yang dimaksud tentu bukan gaya 
gravitasi bumi kita ini. Tetapi gravitasi bumi baru, yang jauh lebih 
hebat dan lebih dahsyat kekuatan daya tariknya?
Ketika bumi 
ini diganti dengan bumi yang lain, begitu pula dengan langitnya, Mereka 
bermunculan dari kuburnya masing-masing menghadap kepada Allah Yang Maha
 Esa dan Maha Perkasaâ�. (QS. Ibrahim 14 : 4
Jangankan
 dipakai ukuran bumi baru yang kita belum tahu gravitasinya. Andaikata 
dipakai ukuran gaya tariknya Black Hole saja, yg mempunyai perbandingan 1
 : 100 trilyun (perbandingan ini telah dianalisis pada suatu diskusi 
ilmiah yang bejudul "Menikmati keindahan Allah melalui logika dan 
tanda-tanda?¬,
 maka kedalaman neraka menjadi sangat sangat menggiriskan
Secara matematis kedalaman itu menjadi : 23.228.686.172.160 km X 100.000.000.000.000 = 232.286.861.721.600.000.000.000.000 km
Sebagai
 gambaran, bila 1 trilyun atau 1000 milyar manusia sekalipun dimasukkan 
kedalam neraka sekaligus maka tiap orangnya masih bisa diberi jatah 
ruang lebih dari 200 trilyun kilometer persegi .
Sehingga kalau 
seseorang dimasukkan ke dalam neraka, jangan harap mudah menemukan teman ?senasib dan sependeritaan
 apalagi sampai berbagi duka 
dan saling memberi dorongan agar
Tulisan 
ini belum lagi membicarakan dahsyatnya suhu neraka serta ragam siksaan 
dan kualitas siksaannya. Sebagai gambaran singkat Rasulullah saw pernah 
berkata, andaikata dari dalam neraka yang dahsyat itu menerobos keluar 
apinya meskipun hanya sebesar lubang jarum saja, maka hancur binasalah 
bumi kita. Tulisan ini juga belum menggambarkan bahwa di neraka tubuh 
manusia tidak langsung gosong atau meleleh tapi memuai dahulu. 
Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ada gigi seorang kafir yang akan 
menjadi sebesar gunung Uhud di neraka. Hadits lain meriwayatkan bahwa 
tebal kulit manusia di neraka akan (memuai) hingga setebal 3 hari 
perjalanan, jauh lebih tebal dibanding kulit sapi yang digoreng dan 
memuai hingga setebal kerupuk kulit. Inilah mungkin hikmah kenapa jatah 
ruang neraka untuk setiap penghuninya diberi kapasitas yang sedemikian 
luasnya.
Setelah kita membayangkan keindahan surga yang ternyata 
tidak bisa dibayangkan saking dahsyatnya, dan setelah kita berhitung 
matematis tentang kedalaman neraka, yang ternyata juga tidak bisa kita 
bayangkan betapa mengerikan kedalaman neraka itu, masihkah kita mau 
menunda amal akhirat kita untuk suatu masalah dunia yang ternyata sangat
 kecil dan tidak abadi ini.